Kata mendidik berasal dari bahasa Yunani "chanak" (khaw-nak') yang dapat diartikan sebagai melatih, mendedikasikan diri untuk mendidik anak-anak. Pendidikan tidak terlepas dari para pendidik, sehingga untuk mensukseskan pendidikan tersebut membutuhkan orang-orang yang profesional di bidangnya masing-masing.
Pendidikan juga membutuhkan orang-orang yang bertanggung jawab dan mendedikasikan dirinya untuk melatih dan mendidik anak-anak di sekolah.

Karena pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mencerdasarkan kehidupan anak-anak bangsa, maka membutuhkan kerjasama dengan berbagai eleman, khususnya peran serta dari masyarakat itu sendiri.
Matthew henry menjelaskan bahwa pendidikan adalah sebuah kewajiban, terutama bagi para orang tua sendiri. Pendidikan yang pertama dan utama adalah pendidikan di rumah yang dilakukan oleh oranag tua sendiri.
Peran pendidikan
Peran pendidikan adalah mempersiapkan dan melatih anak-anak supaya memiliki budi pekerti dan sikap moral yang baik, tentulah hal ini tidaklah mudah. Ada banyak tantangan dan juga hambatan dari berbagai lini, terutama tantangan kemajuan teknologi.
Dalam dunia modern sekarang ini, banyak sekali teknologi kecerdasan buatan yang bertujuan untuk menolong dan membantu guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Namun disisi lain juga memberikan dampak yang kurang baik kepada nara didik di sekolah.
Oleh sebab itu, pendidikan di Indonesia harus terus berinovasi dan menyesuaikan dengan kebutuhan nara didik di sekolah. Orang tua dan guru sama-sama memiliki tugas yang berat dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam memberikan pendidikan di rumah maupun di sekolah.
Berkembanganya pola pikir manusia dan munculnya berbagai ahli pendidikan juga memberikan sumbangsih yang besar terhadap kemajuan pendidikan di Indonesia. Pembelajaran di kelas menjadi lebih inovatif dan kreatif, bahkan berpusat kepada peserta didik.
Pendidikan juga haruslah tetap menekankan kepada sikap dan perilaku yang bertanggung jawab, disiplin, saling menghargai, saling menghormati dan saling tolong menolong.
Perkembangnya teknologi dan pengaruh budaya barat terkadang mulai menggerus nilai-nilai dan norma-norma yang luhur di negara ini. Sehingga pendidikan adalah tempat yang pertama supaya anak-anak Indonesia tidak melupakan budaya dan nilai-nilai pekerti yang menjadi ciri khas bangsa ini.
1. Pendidikan mempersiapkan dan memperlengkapi menuju generasi emas
Pendidikan memiliki peran untuk mempersiapkan dan memperlengkapi ank-anak bangsa menuju generasi emas. Berdasarkan informasi dari situs kemdikbud.go.id, generasi emas adalah sebuah wacana dan juga gagasan dalam mempersiapkan anak-anak bangsa menajdi generasi muda yang berkualitas, berkompeten dan memiliki dayang saing yang tinggi.
Generasi emas bukan hanya berbicara mengenai pengetahuan dan kecerdasan, melainkan juga berbicara mengenai kualitas dari anak-anak bangsa tersebut. Dengan ada pendidikan yang terencana, terstruktur dan dipersiapkan dengan baik, maka tujuan dari pendidikan tersebut dapat terwujud.
Oleh sebab itu, hal ini membutuhkan kerjasama dari berbagai pihak. Biarlah orang tua dan lembaga-lembaga agama juga berperan aktif dan terlibat dalam mencerdaskan kehidupan bangsa ini.
2. Pendidikan harus merata di seluruh penjuru negeriSelain generasi emas, pendidikan juga harus dilaksanakan secara mereta di seluruh penjuru negeri ini. Oleh sebab, pemerintah dan lembaga-lembaga pendidikan harus menpersiapkan langkah-langkah mendidik anak, supaya kegiatan pembelajaran menjadi efektif.
Pendidikan di pulai Jawa memang sudah berkembang dengan pesat, sehingga pemerintah atau menteri pendidikan juga tidak menutup mata untuk melihat fasilitas-fasilitas di Indonesia bagian Timur.
Karena masih banyak sekolah yang tidak layak untuk dijadikan tempat belajar-mengajar, kurangnya guru-guru yang mengajar dan fasilitas yang juga belum memadai.
3. Pendidikan membentuk anak-anak bertanggung jawab, bermoral dan meningkkatkan kesejahteraanPeran pendidikan yang terakhir adalah membentuk dan menjadikan nara didik menjadi generasi muda yang bertanggung jawab, bermoral, cerdas dan bisa bekerja secara profesional. Baca juga mengenai pola asuh orang tua yang efektif disini.
Apabila pendidikan di Indonesia tidak fokus pada hal ini, maka akan semakin banyak generasi muda yang tidak bisa mendapatkan pekerjaan yang layak. Akibatnya, tidak mampu untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya di masa yang akan datang.
Oleh sebab itu, pemerintah haruslah menjadi inisiator dan peka terhadap berbagai perubahan dan perkembangan teknologi. Sehingga sekolah-sekolah bisa terus beradaptasi dan menyesuaikan perkembangan zaman, karena pekerjaan di dunia modern tidak lagi membutuhkan ijzah tetapi skill dan kemampuan yang memadai.
Semoga pendidikan di Indonesia semakin maju, merata di seluruh penjuru negeri, supaya bisa mencapai generasi emas di tahun 2045.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar