Adalah baik untuk menyanyikan syukur kepada TUHAN, dan untuk menyanyikan mazmur bagi Yang Maha Tinggi, karena Dia adalah hakim yang adil.
Dalam kehidupan ini tidak ada satu pun yang terjadi secara kebetulan, melainkan semunya atas kehendak dan seizin Bapa di sorga. Bagi kehidupan orang percaya, segala perbuatan manusia pada akhirnya akan di pertanggungjawabkan kepada-Nya.

Mazmur: 92:6-8 menuliskan demikian: "Betapa besarnya pekerjaan-pekerjaan-Mu, ya TUHAN, dan sangat dalamnya rancangan-rancangan-Mu. Orang bodoh tidak akan mengetahui, dan orang bebal tidak akan mengerti hal itu (6-7)."
"Apabila orang fasik bertunas seperti tumbuh-tumbuhan, dan orang-orang yang melakukan kejahatan berkembang, ialah supaya mereka dipunahkan untuk selama-lamanya (8)."
Dia adalah hakim yang Adil
Allah Yang Maha Tinggi
Hakim yang Adil
Allah dalam Alkitab sering disebut sebagai Hakim yang adil dan sempurna. Hal ini menunjukkan bahwa bahwa dalam segala keputusan-Nya, tidak ada ketidakadilan atau kekeliruan.
Misalnya dalam Kejadian 18:25, Abraham bahkan bertanya, "Apakah yang Maha Tinggi tidak akan berbuat adil?"
Penilaian Allah tentu berbeda dengan penilaian manusia, karena manusia bisa saja salah dalam menilai tetapi Allah tidak akan pernah salah.
Manusia mungkin hanya menilai apa yang kelihatan dari luar, tetapi Allah menilai sampai kepada ke dalam hati seseorang. Mazmur 7:12 menyatakan, "Allah adalah Hakim yang adil, dan Allah yang murka setiap saat."
Keadilan sebagai Ciri Karakter Allah, karena keadilan adalah salah satu atribut yang mencirikan karakter Allah. Dalam Kitab Ulangan 32:4 dikatakan, "Gunung Batu, yang pekerjaan-Nya sempurna, karena segala jalan-Nya adalah adil. Allah yang setia, dengan tiada kecurangan, adil dan benar Dia."
Allah sebagai Hakim yang Adil juga mencakup tentang pengadilan akhir, di mana setiap orang akan bertanggung jawab atas perbuatan mereka di hadapan-Nya. Ini tercermin dalam Kitab Pengkhotbah 12:14, "Karena Allah akan membawa setiap perbuatan kepengadilan yang berlaku atas segala sesuatu yang tersembunyi, entah itu baik, entah itu jahat."
Keadilan Allah juga mencakup kepada orang-orang yang dianiaya dan tertindas. Mazmur 140:13 mengatakan, "Aku tahu, bahwa TUHAN akan memberi keadilan kepada orang tertindas dan membela perkara orang miskin."
Keadilan Allah dalam Alkitab juga mencakup tentang penebusan dan pengampunan. Berbicara tentang penebusan dan pengampunan, maka kasih karunia melalui iman juga menunjukkan keadilan Allah.
Dalam Yesaya 1:18, Allah menawarkan, "Marilah kita berperkara, firman TUHAN: Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju."
Baca juga berbagai renungan harian di sini, renunganharian.web.id dan teologiinjili.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar